Sabtu, 03 Agustus 2013

Banjir Jakarta 2013

Well.... Sepertinya sekarang ini sudah memasuki musim penghujan, Sudah hampir setiap hari kota tempat saya tinggal sering dilanda hujan. Dari hujan ringan sampai berat. Jadi ingat beberapa waktu yang lalu jakarta dilanda banjir yang menyebabkan aktivitas lumpuh. Ada kantor yang libur 1 hari bahkan lebih. Tapi saat - saat itu ada beberpa kisah yang terjadi di hidup saya dan diorang sekitar saya.

Salah satu kisah terjadi tepat pada saat hari pertama banjir (saya lupa tanggal tepatnya) waktu itu saya dan suami sedang menuju ke kantor dan kami tidak bisa sampe2 ke kantor. Sudah coba beberapa jalur alternative tapi gak bisa juga, karena semua jalan sudah tertutup air alias banjir. Alhasil saya dan suami balik ke rumah dan sorenya suami saya tetap ke kantor karena dia takut air masuk ke dalam. Puji Tuhan air cuma sampai di jalanan depan.

Beberapa hari setelah itu di berita setiap hari selalu soal banjir, soal orang2 yang rumahnya tergenang. Lalu Tuhan mengerakan hati saya bukan cuma untuk mengasihani mereka lewat TV aja. Tapi ambil tindakan kecil, entah itu bawain indomie atau apa kek.

Lalu apa yang Tuhan taruh di hati saya sampaikan kepada mentor saya, Kak Febe dan akhirnya beliau setuju akan ide saya untuk mengalang dana. akhirnya saya broadcast dan tanya ke teman2 di BBM. Rencana awal cuma mau bawa nasi bungkus dan indomie karena saya tidak berharap banyak. maksudnya saya tidak terlalu jauh berpikir jumlah dana yang akan terkumpul. Dalam bayangan saya paling dana yang terkumpul hanya bisa untuk beli indomie dan nasi bungkus saja. Tapi Tuhan kuatkan, berapapun yang terkumpul itu tidak penting. Yang penting adalah hati dan niat dari tindakan ini.


Siapa sangka, teman2 saya dari jakarta bahkan dari Luar Jakarta banyak yang berpartisipasi. Dan yang terkumpul jauh diluar dugaan. *Thank you so much and God bless them* Bahkan kami bisa membawa bantuan beras 1 karung besar, telor 2 box kayu, baju bekas ber dus dus, indomie ber dus dus, pembalut dan waahhhh masih banyak yang kami bawa kesana. Bahkan rencana awal kami akan kelokasi menggunakan motor atau mobil pribadi tapi karena uangnya masih berlebih kami akhirnya masih bisa sewa mobil pickup untuk ke lokasi. Dan satu lagi, Tuhan sediakan seorang supir yang baik hati. Supir tersebut sangat baik dan menemani kami terus selama di lokasi. Tidak seperti supir lain yang maunya buru2 pulang. Pokoknya memang Tuhan maha menyediakan.


Itu barang yang kami bawa... Lihat kan, yang rencana awal cuma mau bawa indomie & nasi bungkus jadi bisa bawa barang segitu banyak. Rencana awal mau naik motor atau bawa mobil sendri aja (karena pikir pailing cuma dikit bawaanya) eh Tuhan kasih Mobil Pickup paket lengkap dengan supir yang baik.

Persediaan yang Tuhan berikan jauh diluar akal manusia.

Saat itu yang Tuhan taruh dihati saya adalah "ngapain cuma kasihan2 aja, kita kasihan sama orang yang sedang terkena musibah itu bagus. Tapi, lebih bagus lagi kalau kita ambil tindakan. Walaupun hanya tindakan yang kecil"
 


 Dan inilah Team yang saat itu ke lokasi.. Foto kanan dari sebelah kanan : Stefa, Kak Febe, Saya, Heidy dan lamria. Kami sama2 anggota komunitas ladies dikemayoran yang dibina oleh kak febe.





 Ini foto waktu saya menyerahkan bantuan kepada ....... lupa namanya.. wkwkwkwk Badan apa gituhhh ^^,

 

Dan foto ini diambil setelah kami menyerahkan bantuan, kami foto2 sambil hujan2an. Dan yang ambil foto ini adalah si supir pick up... wkwkwkwkwk *thank you pak*
Yah namanya juga cewe, kalo gak moto2 dulu kayanya ada yang kurang hahahaha..

Berdoa semoga musim hujan kali ini gak perlu bikin rumah2 tergenang.




~ Melisa King ~

Jumat, 02 Agustus 2013

10 Hal Yang Harus Dihindari Dalam Mendidik Anak

Well, saya dapat artikel ini dari sini menurut saya artikel ini ada benarnya. Saya review dengan karakter saya yang sekarang dan saya inget2 gimana cara mama saya mendidik saya dan hmmm..... banyak benernya wkwkwkwkwk.

Contoh yang terjadi pada diri saya :

Pertama, Dulu mama saya kurang ada waktu. Berhubung papa saya meninggal waktu saya umur 7 tahun, jadi mama membesarkan saya seorang diri, dan dia kan harus mencukupi segala kebutuhan saya, jadi dia sangat jarang ada quality time dengan saya yang mengakibatkan baca di No. 4  yahhhh, saya sedikit impulsif. Saya cari dari google arti kata impulsif adalah : Bersifat cepat bertindak secara tiba-tiba menurut gerak hati.

Kedua, karena mama saya jarang ada waktu tapi dia sayannnnkkkkk baget sama saya, hahahha.... (namanya juga anak ;p) jadi dia tuh terlalu memanjakan. Mungkin karena kita jarang ada quality time jadi dia coba ganti itu dengan memanjakan saya. Misalnya, Minta ini itu dikasih. Dulu saya inget banget waktu masih kelas 3 SD, saya minta beli sepeda (roda 2) dan besoknya langsung dibelikan. Beberapa hari setelah sepeda dibeli saya gak pernah pakai, Sampai satu kali mama minta saya mengantar sesuatu ke tempat dekat kita tinggal.

Mama : Cha, anterin ini geh ke rumah tante itu (lupa namanya)

Saya : Gak ah mah, udah mau malem...

Mama : Naik sepeda aja biar cepet !!!

Saya : Hehehhee, Icha gak bisa bawanya mah wkwkkwkwkw

Mama : Loohhh... kalo gitu ngapain minta beli ???

Saya : Senyummmm senyum aja..

Lalu akhirnya beberapa hari kemudian saya belajar naik sepeda dannnnn, menabrak mobil orang yang lagi parkir dan mama tidak marah2 hahahahaa....

Beberapa waktu setelah beli sepeda saya minta beli sepatu roda, dibeliin juga.

Pokoknya mama saya tuh manjain saya banget, sampe2 salah satu tante saya pernah bilang gini "mama kamu tuh jagain kamu udah kaya jagain telor" wkwkkwwk ngerti kan kaya telor ? Namanya telor pasti dijaga secara hati2 dan disayank2 biar gak pecah.

dan hasilnya... Hmmmmmm bisa dibaca di no.6. dari tiga hal ini gampang bosan, kurang inisiatif, dan tak memiliki daya juang. saya termasuk gampang bosan. Kalau kurang inisiatif & Daya Juang saya termasuk orang yang memiliki insiatif dan penuh dengan daya juang wkwkwk. Syukurlah dari 3 hal negative cuman 1 yang nyantol disaya.

Jadi untuk menjadikan artikel ini sebagai reminder buat saya dalam mendidik kimberly, lebih baik saya posting blog biar saya bisa baca2 lagi. ^^


Nah, berikut ini adalah 10 hal yang harus dihindari dalam mendidik anak :
1.  Terlalu lemah Misalnya, selalu memenuhi semua permintaan anak. Anak tidak diajar untuk mengenal hak dan kewajiban. Akibatnya, anak menjadi terlalu penuntut, impulsif (gampang melakukan tindakan tanpa perhitungan), egois, dan tidak memperhatikan kepentingan orang lain.

2.  Terlalu menekan Misalnya, orang tua terlalu mengatur dan mengarahkan anak, tanpa memperhatikan hak anak untuk menentukan keinginannya sendiri, atau untuk mengembangkan minat dan kegiatan yang ia inginkan. Akibatnya, anak akan menjadi lamban, selalu bekerja sesuai perintah, tidak memiliki pendirian, dan suka melawan.

3.  Perfeksionis. Orang tua menuntut anak untuk menunjukkan kematangan sikap atau target tertentu yang umumnya melebihi kemampuan yang wajarnya dimiliki anak. Akibatnya, anak akan terobsesi untuk meraih prestasi yang diharapkan orang tuanya. Ia juga akan menjadi terlalu keras dan kritis terhadap dirinya sendiri.

4.  Tidak memberi perhatian. Orang tua hanya menyediakan sedikit waktu untuk memperhatikan setiap perkembangan anak, atau membantu anak menempuh tahap demi tahap perkembangannya. Akibatnya, anak tak mampu membina hubungan dengan lingkungannya dan akan tumbuh menjadi anak yang impulsif.

5.  Terlalu cemas akan kesehatannya. Orang tua terlalu berlebihan mencemaskan kondisi fisik anak. Padahal, secara obyektif, anak sehat. Sakit sedikit saja, orang tua cemasnya minta ampun. Akibatnya, anak akan mudah merasa tak sehat dan ikut merasakan kecemasan yang sama. Enggan bermain, takut jatuh, dan sebagainya.

6.  Terlalu memanjakan Misalnya, terus-menerus menghujani anak dengan barang-barang mahal atau memberikan pelayanan istimewa, tanpa mempertimbangkan apa yang sesungguhnya dibutuhkan anak. Akibatnya, anak bisa menjadi anak yang gampang bosan, kurang inisiatif, dan tak memiliki daya juang.

7.  Tidak pernah memberi kepercayaan. Orang tua selalu meramalkan kesalahan yang belum tentu dilakukan anak. Orang tua juga selalu mengritik anak, bahkan untuk hal-hal yang seharusnya tak perlu kritikan. “Kamu, sih, nanti kalau jatuh, bagaimana?” Akibatnya, anak akan menjadi seorang yang pesimis, rendah diri, dan cenderung mengembangkan hal-hal yang selalu dilarang orang tua.

8.  Menolak kehadiran anak Misalnya. jenis kelamin anak tak sesuai dengan harapan orang tua, sehingga orang tua cenderung menolak menjadikan anak sebagai bagian dari keluarga. Akibatnya, semua tindakan yang dilakukan orang tua selalu merugikan anak. Anak bisa rendah diri dan menunjukkan sikap bermusuhan terhadap orang tua.

9.  Suka menghukum. Orang tua bersikap agresif terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan anak, dan cenderung memilih memberikan hukuman fisik dengan alasan mengajarkan disiplin. Bisa-bisa anak akan menganggap kekerasan sebagai sesuatu yang wajar dilakukan dan akan melakukan hal yang sama terhadap keluarganya kelak.

10.  Suka menggoda atau meledek. Orang tua cenderung melecehkan keberadaan anak dengan sering mengolok-olok dan mengungkapkan kekurangan anak di depan orang banyak. Akibatnya, anak akan merasa tidak dihargai dan rendah diri.

Sumber http://www.ibudanbalita.net

Well demikian postingan kali ini xixiixixxiix :)


~ Melisa King ~